Jakarta, Aktual.com – Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) menyampaikan penolakan tiga nama calon Dirut Pertamina yang kabarnya sudah sampai di meja Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ditetapkan salah satunya menjadi dirut.

Tiga nama yang dimaksud adalah Hanung Budya, Nicke Widyawati dan Syamsu Alam. Ketua Umum eSPeKaPe, Binsar Effendi Hutabarat merasa bawha eSPeKaPe memiliki tanggungjawab untuk mengingatkan Presiden agar tidak salah dalam memberikan persetujuan.

“Kami, eSPeKaPe, dengan tegas menolak ketiga nama tersebut untuk salah satunya menjadi Dirut Pertamina” katanya secara tertulis, Sabtu (5/5).

Untuk nama Hanung Budya jelasnya, merupakan seorang politisi yang baru mendapat Surat Keputusan (SK) No. Kep-288/DPP/GOLKAR/III/2018 tanggal 21 Maret 2018 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tentang Susunan Badan Litbang DPP Golkar.

Dalam kepengurusan itu, Hanung Budya menjabat sebagai Ketua Bidang ESDM (energi dan sumber daya mineral) Badan Litbang DPP Golkar. Sedangkan eSPeKaPe berharap Pertamina jauh dari unsur politis.

Sementara diketahui jika pada 2004 Hanung adalah Dirut Pertamina Trading Limited (Petral) menggantikan Ari Sumarno di Petral anak perusahaan Pertamina yang dinilai ‘sarang’ mafia migas dan oleh Presiden Jokowi sudah dibubarkan.

Selain itu lata Binsar, saat Hanung menjabat Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina justru di bulan September 2014 terjadi kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) di Riau dengan nilai mencapai Rp 1,3 triliun.

“Apalagi dipercaya untuk menjadi Dirut Pertamina akan sangat berbahaya karena tidak akan lepas mewakili kepentingan tertentu, terlebih lagi untuk kepentingan mafia migas,” ujar Binsar Effendi.

Untuk Syamsu Alam yang merupakan Direktur Hulu Pertamina dinilai belum memiliki kemampuan manajerial.

“Pernah menjabat Direktur Eksplorasi dan Pengembangan di PT Pertamina EP anak perusahaan Pertamina dari 2008-2011 lalu menjadi Dirut Pertamina EP dari 2011-2013 dan Senior Vice President (SVP) Exploration Pertamina dari 2013-2014. Sarjana geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini realitanya hanya berkutat di kegiatan usaha hulu, tentu belum layak didorong menjadi Dirut Pertamina,” ujar Binsar.

Sementara nama Nicke Widyawati sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina sejak November 2017 yang juga saat ini sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut Pertamina dinilai belum terlalu mumpuni untuk memimpin Pertamina.

“Baik Syamsu Alam maupun Nicke Widyawati yang konon masing-masing didukung oleh elit politik, bagi kami, eSPeKaPe, bukan kelasnya Syamsu dan Nicke untuk menahkodai Pertamina sampai bisa ke pelabuhan tujuan” kata Binsar Effendi tegas.

eSPeKaPe mengususlkan untuk dirut Pertamina adalah yang sudah punya pengalaman kuat di usaha hulu dan usaha hilir sekaligus.

“Kami di eSPeKaPe yang sempat menghadap Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Alwi Hamdu memperkenalkan langsung Iwan Ratman yang disarankan untuk menjadi Dirut Pertamina tidaklah seperti mencari ‘kucing dalam karung’ dan Iwan Ratman mampu menjelaskan rencana kerjanya jika dipercaya menjadi Dirut Pertamina. Bahkan didepan Alwi Hamdu dengan tegas Iwan Ratman bilang jika gagal akan mundur ketimbang menunggu di copot melalui RUPS Pertamina. Ini adalah suatu pertaruhan dari eSPeKaPe dan demi mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowi terhadap Pertamina” pungkas Ketua Binsar Effendi.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta