Jakarta, Aktual.com – Kendati ada pertentangan, wacana PT Pertamina (Persero) untuk mengakuisisi alias mencaplok PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk seperti tidak menemui hambatan berarti.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto bahkan mengklaim holding BUMN yang dimotori Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai kebijakan yang dibutuhkan bangsa dan negara.
“Itu (holding BUMN energi) kan ‘share holder action’ ya. Jadi sudah ada pembicaraan antara Kementerian BUMN dengan Pertamina dan PGN. Prosesnya sudah mengerucut, karena memang sesungguhnya itu dibutuhkan bangsa dan negara kita,” klaim Dwi di Jakarta, Senin (11/7).
Pola holding, ujar dia, hanya sebagai sinergi yang saling menguntungkan. Dengan sinergi akan ada pertumbuhan aset yang lebih besar, dari sisi laba juga akan naik. “Dan yang penting dari sisi harga menjadi lebih kompetitif kepada masyarakat,” ucap Dwi.
Namun Dwi menolak jika proses holding ini disebut sebagai pencaplokan Pertamina atas PGN. “Belum tahu ya bagaimana langkah yang akan diambil. Kalau kita yang penting melihat bersinergi ini harus jalan. Apakah ada itu (akusisi PGN) atau tidak, tapi dengan sinergi itu akan lebih total,” kilah dia.
Pembicaraan holding energi itu juga, kata dia, termasuk mengkoordinasikan dan mengatur strategi investasinya. “Kita lihat saja, mana-mana investasi yang (statusnya) pending dan kami akan carikan solusinya.”
Dwi justru menuding pihak yang menentang proses ini sebagai penghambat yang hanya mempertahankan ego saja. “Saya harapkan kepada kawan-kawan tidak ada ego-egoan. Yang penting, infrastruktur untuk gas ini bisa segera terlaksana. Kasian masyarakat kalau sampai pembangunan infrastruktur tertunda hanya karena ego masing-masing pihak. Nah, kita bersama-sama bangun. Gitu saja,” tuding dia.
Dwi melanjurkan, kini pihaknya masih menunggu proses holding BUMN itu dari tangan pemerintah selaku pemegang saham. “Kami tunggu proses di pemegang saham ya,” pungkas Dwi. (Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh: