Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) mensyiratkan kalau harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang dijualnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), memang lebih mahal dari yang dijual pihak swasta untuk kalangan industri.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, di saat harga minyak dunia yang sedang anjlok, memang menyebabkan harga BBM di pasaran bisa sesuai dengan harga pasar, sehingga lebih murah dari produk sejenis yang dijual pihaknya.
“Tapi itu tidak apa-apa. Karena disitu ada masanya. Mungkin suatu saat harganya lebih tinggi. Tapi juga ada satu saat lain ketika banyak persaingan, maka akan semakin tertekan, sehingga harganya rendah,” tegas Dwi di sela-sela acara Ikatan Alumni Institut Teknologi Surabaya (IKA ITS), di Jakarta, Sabtu (30/1).
Jika begitu, maka saat ini adalah dimana BBM yang dijual di Pertamina itu memang lebih mahal. Namun, kata dia, semua itu bagian dari persaiangan, apalagi pihaknya juga mensuplai BBM ke industri.
“Saya kira sebenarnya kami ini produknya macam-macam. Termasuk kami juga jual tidak hanya BBM subsidi tapi jual BBM ke sektor macam-macam,” katanya.
“Jadi, dengan kondisi itu, ada satu tempat yang di mana kami harus bersaing harga, karena persaingan yang terjadi cukup besar,” terang Dwi.
Menurutnya, semua kebijakan Pertamina saat ini, tak lebih dari keinginan perseroan untuk mendapat hasil kinerja yang lebih baik.
“Semua kebijakan kami itu di-mix untuk mendapatkan kinerja terbaik,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh: