Dirut PT PLN, Sofyan Basir saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3/2016). Rapat ini membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015-2024. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero), Sofyan Basir merasa heran dengan adanya ‘gelombang’ protes dari masyarakat atas adanya kenaikan tarif listrik. Padahal ujar Sofyan, kenaikan itu hanya berlaku untuk pelanggan yang menggunakan daya 900 VA.

Adapun alasan kenaikan tarif tersebut, jelasnya, merupakan inisiatif pemerintah yang telah mencabut subsidi kepada 19 juta pelanggan rumah tangga karena dinilai tidak tepat sasaran.

“Yang dilaksanakan (kenaikan tarif) hari ini adalah untuk 900 VA yang sudah 10 bulan terakhir telah disampaikan ke seluruh pihak bahwa 900 VA yang mereka tidak berhak mendapat subisidi, karena mereka bukan masyarakat miskin sesuai ketentuan pemerintah,” ujar Sofyan di Jakarta, Jumat (6/1)

Sementara anggota DPR dari Fraksi Hanura, Inas Nasrullah Zubir mengatakan; pemerintah dan PLN kurang melakukan sosialisasi atas pencabutan subsidi listrik 900 VA kepada 19 juta pelanggan rumah tangga tersebut.

Sehingga imbas kenaikan itu, banyak masyarakat kaget dan tidak siap atas hal tersebut.

“Seharusnya Pemerintah dan PLN mensosialisasikan tentang kenaikan listrik kepada masyarakat. Masyarakat dibuat terkaget-kaget karena kenaikan tarif listrik golongan R-1 900 VA. Ini tidak pernah disosialisasikan,” kata Inas.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan