Fahri Hamzah (Net)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendapat sambutan baik dari para peserta yang hadir dalam sidang Parlemen Negara-Negara Islam (PUIC OIC) di Mali Afrika Barat, yang berlangsung 21-29 Januari 2017.

“Maka mari kita mulai membangun sekolah, mentradisikan membaca, serta meningkatkan hubungan dagang dan investasi antar negara OKI sebagai penetapan dasar bagi kemajuan bersama,” kata Fahri saat memberikan sambutannya.

Pujian negara-negara peserta kepada Indonesia, sambung dia, lantaran pidato yang ada sangat didominasi oleh pesimisme atas isu keamanan dan seolah Islam identik dengan terorisme dan anasir teroris ada dalam ajaran Islam.

“Kita harus berhenti menari dengan irama yang diatur orang lain, kita harus kembali kepada kepercayaan diri pada narasi dan pesan dasar Islam, yaitu salam atau perdamaian,” papar dia.

Lanjut Fahri, Islam tidak saja berarti pesan damai tetapi Nabi Muhammad juga membawa metode resolusi konflik yang dipraktekkan di makkah kepada suku-suku yang sangat kental kesukuannya.

Bahkan, di hadapan pemimpin dan anggota parlemen negara-negara Islam, Fahri juga menyampaikan pidato dengan mengangkat isu baru di luar isu umum yang dibahas oleh negara lain.

Yang diikuti dengan menawarkan sebuah proposal Indonesia bagi dunia Islam agar negara-negara Islam segera keluar dari isu-isu lama terkait keamanan dan terorisme.

“Dunia Islam dalam dua dekade terakhir terus disibukkan oleh isu dan bisnis keamanan dunia. Isu keamanan ini adalah bisinis negara-negara maju, itulah cara terakhir bagi kapitalisme untuk bertahan dengan cara menebar kecemasan padahal di belakang itu mereka menjual senjata,”

“Kita semua disibukkan dengan isu keamanan sampai tak sempat mengurus manusia dan peradaban. Peradaban Islam mundur dan hancur di mana-mana. Karena itu, saatnya kini dunia Islam bangkit membangun manusia, membangun ekonomi, mencerdaskan kembali masyarakat dengan membangun sekolah-sekolah terbaik,” ucap Presiden KA KAMMI tersebut.

“Pertemuan negara-negara Islam harusnya kita jadikan sebagai ruang untuk membangun blok ekonomi baru dunia,” seperti yang dipetik dari pidato Fahri Hamzah.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang