Presiden Joko Widodo (tengahi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin (kanan) saat buka bersama Menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat menteri di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5). Kyai Maruf Amin dalam kultumnya menyampaikan perlunya membina hubungan baik antar manusia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Haryadi menilai sosok Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin dapat menguntungkan Jokowi karena secara sosiologis sangat dekat dengan pemilih umat Islam.

“Secara sosiologis, Kyai Ma’ruf Amin sangat dekat dengan pemilih umat Islam. Hal ini bisa menjadi insentif elektoral yang menguntungkan bagi Jokowi sebagai representasi kalangan nasionalis yang sering diopinikan kurang dekat dengan pemilih Islam,” ujar Ade Reza di Jakarta, Rabu (11/7).

Ade Reza menilai Ma’ruf Amin potensial menjadi bakal cawapres Jokowi. Tapi persoalannya, kata dia, potensi kedekatan kyai Ma’ruf Amin dengan pemilih umat Islam bukan satu-satunya variabel yang akan dipertimbangkan Jokowi.

“Perlu figur yang bisa mendongkrak elektabilitas politik sekaligus menjadi katalis politik yang mencairkan ketegangan persaingan antar partai dalam memperebutkan posisi cawapres,” jelas dia.

Selain itu bakal cawapres Jokowi harus mampu mengartikulasikan visi politik Jokowi dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang aktual, seperti isu ketimpangan ekonomi, ketenagakerjaan dan industrialisasi, serta persaingan global yang makin menguat.

“Oleh karena itu, sepanjang Kyai Ma’ruf Amin dapat menunjukkan bahwa beliau memiliki potensi politik yang sesuai kepentingan politik Jokowi, saya kira Kyai Ma’ruf Amin merupakan salah satu kandidat cawapres yang potensial,” jelas Ade.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid