Jakarta, Aktual.co — Dipilihnya Sudirman Said sebagai Menteri ESDM menuai berbagai komentar negatif dari sejumlah kalangan. Banyak yang menyebut Sudirman merupakan sosok yang berpaham Neoliberal dan merupakan hasil endorse dari Soemarno bersaudara maupun Arifin Panigoro.

Dirinya meminta kepada para pihak yang seringkali memberitakan miring mengenai dirinya agar menghentikan segala fitnah terkait namanya yang banyak dikaitkan dengan berbagai persoalan.

“Jadi yang menulis Mafia Washington segala macam itu hak mereka tapi ketemu saya yuk ngobrol. Sehingga lingkungan ini tidak dipenuhi dengan fitnah. Mari kita bicara bareng, kita ketemu, yang peduli dengan sektor ini mari kita sumbang saran jangan lempar lemparan batu,” ujar Menteri ESDM, Sudirman Said di Jakarta, Senin (27/10).

Said pun bercerita, pada tahun 2008 saat dirinya menjabat posisi direktur di Pertamina, banyak orang yang menyebut dirinya tidak pantas menempati posisi itu lantaran rumahnya yang kecil dan berada di dalam gang kecil.

“Tahun 2008 saat saya menjadi Direktur di Pertamina, banyak orang menengok rumah saya karena rumah saya masuk gang di Kampung rambutan. Dan disebut saya tidak pantas jadi direktur Pertamina. Sekarang rumah saya lebih besar, di Cilangkap. Hasil menabung selama 5 tahun bekerja di swasta, cukup luas,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai masuknya nama Sudirman Said dalam kabinet Kerja usungan Jokowi-JK sebagai Menteri ESDM sangat tidak tepat. Pasalnya, diyakini Sudirman Said merupakan sosok yang memiliki paham Neoliberal.

Munculnya nama Sudirman Said sebagai calon nominator kuat calon Menteri ESDM dan Rini Soemarno di Menteri BUMN semakin memperjelas sindikasi-skema Mafia Baru menguasai sektor energi dan menunjukan betapa kuatnya hegemoni keluarga Soemarno di Kabinet Jokowi. Pasalnya, dengan masuknya Rini Soemarno dan Sudirman Said ke dalam Kabinet Jokowi maka semakin memperjelas skema untuk menempatkan Ari Soemarno sebagai Komisaris Pertamina guna menguasai sektor energi Migas di Tanah Air.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka