Jakarta, Aktual.com — Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Muhammad Nasih Kusumah menyayangkan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung atas inisiasi asing.
“Pembangunan moda transportasi, termasuk kereta api cepat, yang lokasinya di Indonesia, seharusnya diinisiasi oleh Indonesia,” kata Muhammad Nasih, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/11).
Menurut Nasih, jika pembangunan moda transportasi di Indonesia digagas oleh asing maka Indonesia akan kehilangan kedaulatannya.
Dua negara, kata dia, Jepang dan Tiongkok, berminat membangun moda transprtasi kereta cepat di Indonesia dan menginisiasi pembangunan infrastrukturnya, termasuk posisi stasiun.
“Seharusnya Indonesia yang memiliki gagasan dan kemudian melakukan kajian. Setelah diperoleh uji kelayakannya baru kemudian meminta bantuan asing untuk membangun,” kata dia.
Sementara itu, aktivis lembaga LSM Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Milatia Kusuma mengatakan, pembangunan moda kereta cepat hendaknya memperhitungkan aspek keselamatan penumpang.
“Bicara transportasi adalah bicara keselamatan, apalagi bicara kereta api cepat,” kata Milatia.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia yang menjadi penentu pembangunan persetujuan pembangunan moda transportasi kereta cepat agar sangat berhati-hati dengan risiko kecelakaan.
Artikel ini ditulis oleh: