Kulon Progo, Aktual.com – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Festival Kesenian Yogyakarta 2015 bertema “Murat Sariro” dengan anggaran dari dana keistimewaan Rp647 juta.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Joko Mursito, mengatakan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) tidak diselenggarakan selama enam tahun, sejalan dengan Keistimewaan Yogyakarta, kabupaten/kota di DIY menghidupkan kembali kegiatan ini.

“Kegiatan FKY ini merangkul semua elemen pelaku kebudayaan mulai dari sanggar, basis kecamatan hingga basis forum. Semua kami rangkum untuk mendukung FKY,” kata Joko  di Kulon Progo, Rabu (12/8).

Pada FKY 2015 ini, kata Joko, pelaku kesenian harus menampilkan kreasi baru supaya tidak monoton. Harapannya, pagelaran kesenian tidak hanya menampilkan kesenian yang sudah ada.

Ia mengatakan anggaran FKY Rp647 juta, sebagian besar untuk honor pelaku kesenian. Hal ini dalam rangka memberikan semangat kepada seniman untuk membuat kesenian kreasi-kreasi baru yang mampu menjawab tantangan zaman, tanpa meninggalkan identitas lokal.

“Cara ini untuk menganggkat kesejahteraan seniman. Untuk itu, mari kita berlomba-lomba membuat kesenian baru,” katanya.

Joko mengatakan FKY 2015 akan mulai dilaksanakan pada Sabtu (22/8) dengan ditandai gaung gamelan yang akan pelaku kesenian akan mendatangi pasar-pasar tradisional seperti Pasar Wates, Jombokan, dan Sentolo. Pada waktu yang sama akan diselenggarakan lomba membuat penjor, dan lomba kreasi senam angguk.

“Pada pembukaan FKY 2015 akan ditampilkan pentas kolosal Sendratari Sugriwo-Subali dengan kreasi baru. Khusus lomba penjor, materialnya mayoritas menggunakan janur,” kata dia.

Selain itu, kata Joko, Disbudparpora akan membuat kreasi baru musik krumpyung yakni dengan dikolaborasi musik campursari.

“Musik krumpyung adalah kesenian tradisional asli Kulon Progo. Memang, musik krumpyung hampir sama dengan angklung di Jawa Barat. Kedepan, akan kami kreasikan dengan campursari supaya masyarakat tertarik untuk memainkannya,” katanya.

Kepala Disbudparpora Kulon Progo Krissutanto mengatakan FKY 2015 bertujuan membina, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya, serta menganggkat kreatifitas pelaku seni di Kulon Progo.

“FKY 2015 telah direncanakan dan dibiayai oleh danais DIY,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: