Warga mengumpulkan barang-barang dari puing bangunan rumah yang roboh akibat diterjang banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Posko Kampung Bojong Sudika, RW 19, Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul, Cimacan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9). Kampung ini merupakan salah satu titik terparah terkena banjir bandang. Di kawasan padat penduduk itu diketahui sebanyak 160 rumah porak poranda, 23 korban meninggal ditemukan dan belasan orang hilang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Bandung, Aktual.com – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan membangun sekolah tenda untuk siswa yang tidak punya tempat belajar, karena terkena terjangan banjir bandang.

Beberapa sekolah dikabarkan mengalami kerusakan usai bencana banjir bandang menerjang Kabupaten Garut. Bahkan, beberapa sekolah di Kabupaten Garut masih terendam banjir.

Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Jawa Barat Ester Miori mengaku, belum mendapat data rinci berapa sekolah yang terdampak dan yang masih terendam.

“Pemenuhan pendidikan itu adalah hak bagi para siswa. Jadi kita akan berupaya untuk memenuhi hak mereka. Mungkin kita siapkan sekolah tenda,” kata Ester di Jabar, Kamis (22/9).

Sejauh ini, laporan yang diterima baru dua SLB yang masih terendam banjir. Mulai besok, kegiatan belajar-mengajar SLB itu akan dipindahkan sementara ke tenda atau tempat khusus.

“Hari ini kita meninjau langsung ke lokasi. Kita akan siapkan berbagai antisipasi dan solisi tentang kondala di sana.”

Laporan: Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu