Jakarta, Aktual.comĀ – Para petani di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, gagal panen karena tanaman cabai terserang penyakit dan hama jenis patek. Para petani kini belum bisa merasakan imbas kenaikan harga cabai yang mencapai sekitar Rp60 ribu per kilogram karena tanaman cabai banyak yang mati terserang penyakit dan hama.
“Para petani kini justru banyak yang merugi karena hasil panen turun dari 50 persen. Padahal biaya tanaman cabai diperoleh dari hasil pinjaman,” ujar Petani cabai Mundinah di Pekalongan, Sabtu (19/11).
Ia mengatakan pada kondisi normal, para petani mampu menghasilkan delapan ton setiap sekali panen. Akan tetapi, karena pengarug kemarau basah dan serangan penyakit dan hama kini hanya sekitar 3 ton.
“Saya dan kelompok tani cabai di Kecematan Kesesi hanya bisa pasrah saja. Padahal lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman cabai mencapai sekitar enam hektare” katanya.
Menurut dia, harga cabai yang dihasilkan oleh petani hanya Rp25 ribu per kilogram hingga Rp30 ribu/ kilogram saja karena kualitas cabai tidak bagus.
“Kami menjual cabai pada pengepul seharga Rp25 ribu-Rp30 ribu per kilogram agar petani bisa langsung menggarap tanaman cabai lagi. Jujur saja, kami masih bergantung pada pengepul untuk memulai tanaman cabai,” katanya.
Petani cabai, Triyono mengatakan turunnya produksi cabai ini telah merugikan para petani meski harga cabai sekarang masih relatif cukup tinggi.
“Pengaruh iklim dan serangan hama mengakibatkan sebagian besar hasil panen cabai anjlok dan kualitas cabai yang tidak memuaskan. Kami memperkirakan kerugian petani terhadap gagal panen cabai mencapai ratusan juta,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka