Kepala Bareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto diserang kabar hoax terkait pengusutan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Arief yang baru menjabat sejak 17 Agustus lalu itu menjadi korban hoax dari sebuah situs yang mencatut namanya, yaitu ariefsulistyanto.com.
Tak hanya mencatut namanya situs itu juga memuat beberapa isu panas yang sama sekali tak pernah dinyatakan oleh Jenderal bintang tiga itu.
Misalnya soal Arief yang akan menangkap mantan Kepala BIN Jenderal (pur) Hendropriyono terkait dengan Pollycarpus Budihari Priyanyo dalam kasus Munir.
“Itu situs abal-abal yang mengatasnamakan dan mencatut nama saya. Bersama ini saya sampaikan semua yang ada di dalam situs itu adalah palsu. Sedang kita selidiki,” kata Arief Rabu (12/9).
Menurut viewdns.info situs itu dibuat pada 10 September 2018 dan mempunyai webhost di Denmark. Kini situs itu sudah tak bisa lagi di akses.
Munir Said Thalib diracun pada penerbangan menuju Amsterdam pada 7 September 2004.
Arief adalah mantan penyidik kasus Munir yang mengatakan Polri sudah melakukan langkah-langkah yang cukup signifikan di dalam proses penyidikan kasus ini.
Dalam proses penyidikan pada tahun 2006, penyidik telah memberkas sebanyak empat berkas dengan 4 empat tersangka. Yang semuanya sudah menjalani hukuman dan sudah selesai.
Mereka adalah Pollycarpus, Indra Setiawan, Ramelgia Anwar, dan Mayjen (pur) Muchdi Pr.
Namun belakangan Muchdi diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2008 lalu. Muchdi adalah eks Deputi V BIN yang saat itu dipimpin Hendropriono.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan