Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata, menyatakan pihaknya akan mengefektifkan tim pengawasan orang asing dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayahnya.
Hingga kini, Kesbangpol Batang mencatat sekitar 36 pekerja asing yang sebagian besar mereka terlibat dalam pengerjaan proyek PLTU Batang.
“Proyek PLTU Batang diperkirakan akan menyedot sekitar 400 pekerja asing. Oleh karena, kami segera mengefektifkan tim pengawasan orang asing agar kehadiran pekerja asing tidak menimbulkan persoalan krusial,” kata Agung di Batang, Minggu (15/1)
Mengantisipasi tenaga kerja asing ilegal berdatangan ke Batang, Pemkab dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat koordinasi dengan tim pengawasan orang asing yang leading sektornya berada di Kantor Imigrasi Pemalang.
“Kami akan antisipasi masalah itu. Bahkan, mulai Januari 2017 kita efektifkan tim itu,” katanya.
Disampaikan, pada tahun ini rencananya PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang proyek PLTU Batang akan mendatangkan sekitar 400 pekerja asing untuk pembangunan proyek ketenagalistrikan terbesar se -Asia Tenggara ini.
Kedatangan para pekerja asing itu melalui PT Sumi Tomo, salah satu perusahaan asing sub kontrak PT Bhimasena Power Indonesia.
“Saat ini sebenarnya sudah ada belasan pekerja asing. Nantinya akan tambah banyak karena PT BPI akan banyak melibatkan perusahaan asing,” jelas Agung.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Batang, Sugiatmo mengatakan sekitar ada 97 perusahaan sub kontraktor dibawah PT BPI yang terlibat dalam pekerjaan PLTU Batang.
“Yang tercatat baru 33 tenaga asing. Kami minta perusahaan segera mendaftarkan tenaga kerja asingnya karena masih ada pekerja asing yang belum melakukan pelaporan,” katanya. (Ant)
Artikel ini ditulis oleh: