Fahri pun menilai KPK saat ini cenderung anti kritik. Namun, disaat ada pihak yang mengkritik kinerja mereka, justru KPK bereaksi dengan menyeretnya dalam kasus tertentu.
“Cuma mereka menikmati karena enggak ada yang berani kritik dan mereka menikmati betul enggak dikritik orang. Begitu ada yang berani kritik dianggap musuh. Ini kan alam pikiran lama ini, mental otoriter zaman dulu,” kata Fahri.
Fahri pun mengaku tidak takut dengan manuver lembaga antirasuah itu dengan memunculkan namanya dan Fadli dalam kasus suap pajak. Dia tak segan menyebut cara KPK membungkam kritikan itu sebagai manuver ‘kampungan’.
“Yang begini gini nih kita enggak takut lagi yang begini gini. Mau nakut-nakutin orang dengan cara begitu, kayak orang kampung aja, preman kampung,” pungkasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby