Jakarta, Aktual.com – Perilaku pengojek dari perusahaan Go-jek yang kerap bergerombol mangkal di pinggir jalan, menuai kecam dari Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta, Andri Ansyah.
Dia mengaku kecewa. Pasalnya, Go-jek kerap mengklaim hanya jalan berdasarkan panggilan dari pelanggan di aplikasi. Kenyataannya, banyak pengemudinya yang mangkal juga nunggu panggilan pelanggan.
“Go-jek udah didukung gubernur, didukung Kapolda, katanya aplikasi ngga pakai mangkal, buktinya?” kata Andri kepada wartawan, Selasa (15/9).
Alhasil, menurut Andri tidak ada bedanya antara ojek pangkalan dengan Go-jek, yakni sama-sama menunggu penumpang. Bedanya, hanya go-jek menunggu penumpang lewat panggilan ponsel pintar.
Di Tebet, Jakarta Selatan misalnya, beberapa driver go-jek sengaja membuat pangkalan mereka sendiri di dekat Stasiun Tebet. Parahnya, pangkalan khusus go-jek itu memakan badan jalan.
Dishubtrans pun bakal tindak tegas. Yakni dengan terus berkonsultasi dengan Polda Metro Jaya dan Organda soal langkah penanganan terhadap ojek berbasis aplikasi yang tidak masuk dalam kategori angkutan umum. “Kita terus bahas, nanti akan disampaikan hasilnya,” tegasnya.
Tidak hanya di Tebet, pemandangan driver-driver go-jek yang kerap berkumpul juga bisa dijumpai di sekitar patung 66 Kuningan, Epicentrum, dan lokasi-lokasi lain yang dekat dengan pusat perkantoran.
Artikel ini ditulis oleh: