Sejumlah warga menaiki bus Transjakarta Tanah Abang Explorer di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12). Pemprov DKI menyiapkan bus TransJakarta Tanah Abang Explorer akibat rekayasa lalu lintas atas penataan Tanah Abang, bus tersebut beroperasi mengelilingi Kawasan Tanah Abang dengan berhenti di Halte Stasiun Tanah Abang, Halte Blok G, Halte Blok B, Halte Auri, Halte Blok E dan Halte Flyover Jatibaru. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan pedagang di sekitar pembangunan konstruksi Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak mengganggu pembangunan karena sistem konstruksi “knock down” yang digunakan.

“Pedagang tidak mengganggu pembangunan JPM, lagipula konstruksi yang digunakan “knock down”. Jadi, maksudnya pembangunan di lokasi itu sangat sedikit (diminimalisir),” ujarnya, di Jakarta, Selasa (28/8).

Andri menjelaskan, pihaknya hanya melaksanakan rekayasa lalu lintas selama pembangunan JPM berjalan. Pembangunan dilaksanakan pada malam hari, seperti pukul 19.00 WIB hingga 04.00 WIB.

“Pembangunan JPM dilakukan pada malam hari, apalagi dibangun dengan empat tahap yang berarti 1/4 per pembangunannya,” jelas Andri.

Disinggung mengenai relokasi pedagang sekitar proyek pembangunan JPM, Andri mengaku tidak melakukannya karena tidak adanya lokasi. “Mereka tidak direlokasi karena tidak ada lokasi untuk menampung mereka,” tambahnya.

Andri menegaskan bahwa pada saat pembangunan berlangsung, tidak boleh ada kegiatan di bawahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid