“Fanatisme penumpang terhadap Perusahaan Otobus (PO) tertentu mengakibatkan penumpukan penumpang pada trayek-trayek tertentu. Situasi itu juga bisa memicu potensi pelanggaran terhadap tarif angkutan Lebaran,” katanya.

Dikatakan Johan, penumpukan penumpang bisa memicu kemacetan di pintu masuk dan pintu keluar terminal. Untuk pintu kelar disebabkan antara lain hambatan samping oleh pedagang yang berjualan di ruas Jalan H Djuanda di sekitar pintu keluar terminal.

Dikatakan Johan, pihaknya telah memastikan kesiapan 644 unit angkutan umum Lebaran yang akan disiagakan selama musim mudik kali ini.

Bus mudik tersebut di antaranya 167 unit Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) trayek Bekasi-Sumatera, Bekasi-Tangerang-Merak, Bekasi Jawa Tengah, Bekasi Purwokerto-Pekalongan dan Bekasi-Bogor-Sukabumi.

Sebanyak 119 unit di antaranya adalah bus trayek Bekasi-Jakarta dari PO Mayasari Bakti sebanyak 85 unit dan Transjakarta 34 unit.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara