Jakarta, Aktual.co —Di 2015, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan tanggulangi kemacetan di lima titik rawan macet.
Kepala Dishub Kota Bekasi Supandi Budiman, mengatakan rencana itu masuk dalam skala prioritas penanganan 2015. “Sesuai rencana strategis kerja kami,” kata dia, di Bekasi, Selasa (6/1).
Kelima lokasi itu adalah simpang Bintara Kecamatan Bekasi Barat, simpang Puloribung Kecamatan Bekasi Selatan, simpang Cipendawa Kecamatan Jatiasih, simpang Rumah Sakit Bella Kecamatan Bekasi Timur, dan Simpang Pasar Kranji Kecamatan Bekasi Barat.
“Lima titik itu masuk dalam 19 titik kemacetan terparah yang akan kita selesaikan hingga 2018 nanti. Per tahun lima titik yang harus ditangani,” kata dia.
Dikatakan Supandi, penanggulangan kemacetan di lokasi itu akan melibatkan instansi lain. Seperti Dinas Bina Marga dan Tata Air untuk proyek fisik jalan, Dinas Tata Kota untuk perencanaan tata ruang, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk status lahan.
Upaya yang akan dilakukan, di antaranya pembuatan radian jalan, penempatan petugas, pemasangan rambu, rekayasan lalu lintas, hingga pembuatan jalan alternatif baru.
“Kalau proyek fisiknya sudah dijalankan instansi terkait, baru kita (Dishub) turun,” katanya.
Supandi mengaku alokasi anggaran operasional Dishub pada 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. “Tahun 2015 kita hanya dapat Rp14,5 miliar. Kalau dihitung, jumlahnya turun dari 2014 lalu,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Bekasi mengklaim telah mengatasi lima titik kemacetan lalu lintas kendaraan di wilayah setempat sepanjang 2014.
Titik tersebut berlokasi di simpang pintu tol Bekasi Barat I Jalan Ahmad Yani, sekitar kawasan Telukbuyung Jalan Perjuangan, simpang Sumir, Jalan Komsen Pekayon-Pondokge, dan di Jalan Djoyomartono simpang Tol Bekasi Timur.

Artikel ini ditulis oleh: