Jakarta, Aktual.co — Dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3) sore, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan sindiran atas kekecewaannya karena tidak mendapatkan laporan harga raskin (beras miskin) di pasar dari sejumlah pejabat menterinya. Jokowi yang seharusnya mendapat laporan terkait perkembangan harga beras dari para menteri dan pejabat lainnya, justru harus kerja sendiri bahkan balik melaporkan harga beras kepada para menterinya.
Dalam hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mencoba menjelaskan penyebab para menteri tak melaporkan perkembangan terbaru harga beras pasca melonjak awal Februari 2015. Menurut Menko Sofyan, menteri teknis yang seharusnya melaporkan harga beras terbaru, justru lupa melapor karena dianggap harga beras sudah turun, sehingga tak perlu ada laporan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengakui belum melaporkan perkembangan harga beras terbaru kepada Presiden Jokowi. Dalam hal ini, Gobel merupakan salah satu menteri yang bertanggung jawab terkait persoalan harga kebutuhan pokok termasuk beras.
“Tidak ada,” kata Gobel mengakui usai ratas, di Istana Bogor, Minggu (15/3).
Namun Gobel menegaskan bahwa dirinya tak terlambat melakukan laporan perkembangan harga beras ke Presiden Jokowi. “Bukan laporannya telat. Bukan telat, kita belum meng-update, gitu,” kata Gobel.
Tak hanya dirinya, ujar Gobel, pejabat yang bertugas melaporkan perkembangan harga beras adalah menteri pertanian, atau Dirut Perum Bulog. “Karena informasinya banyak nih ada yang bilang belum turun harga beras naik semuanya. Tetapi beliau melakukan pengecekan sendiri langsung,” kata Gobel.
Pada kesempatan ini, Gobel menepis kabar terkait kemarahan Jokowi yang sempat berbicara dengan nada tinggi kepada sejumlah menteri yang hadir dalam ratas kemarin. Namun memang, kata Gobel, Presiden meminta inisiatif para menterinya untuk melaporkan perkembangan harga, ketika saat naik ataupun turun.
“Nggak, nggak beliau nggak marah. Kepada semuanya dikasih tahu belum di update gitu aja,” katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pasar yang dilakukan baru-baru ini harga beras di Pasar Cipinang untuk jenis IR3 yang tadinya Rp7.800 dan mengalami kenaikan harga hingga Rp9.300 per kiligramnya, sekarang menjadi Rp7.900.
Sedangkan untuk beras jenis IR2 yang sebelumnya seharga Rp7.300 dan mengalami kenaikan hingga Rp10.300 sekarang menjadi Rp8.300 per kilogram.
Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri yaitu Menko Perekonomian, Mensesneg, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Pertanian, Kepala Bulog, Seskab, Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri PU dan Menteri Perdagangan.
Agenda rapat terbatas tersebut dilakukan untuk membahas antisipasi fluktuasi Rupiah terhadap dolar AS dan kebijakan dalam rangka menetukan harga beras.
Artikel ini ditulis oleh:
















