Namun ia menyarankan kepada Freeport dan perusahaan privatisasi tersebut untuk mempekerjakan kembali karyawan yang mengalami pengurangan sesuai dengan penilaian dan pertimbangan internal perusahaan.

Berdasarkan data dari Disnakertrans-PR Mimika, Freeport dan privatisasi lain telah melakukan pengurangan sebanyak 2.200 ribu karyawan sejak 12 Februari-27 Maret.

Jumlah tersebut terdiri dari 200 karyawan Freeport yang dirumahkan dan 2.000 karyawan privatisasi yang di-PHK.

Ia juga mengatakan bahwa informasi terkait pengurangan karyawan yang sudah mencapai 3.000-an lebih tidak benar karena setiap pengurangan yang dilakukan oleh Freeport dan perusahaan lain selalu diinformasikan kepada Disnakertrans-PR Mimika.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) dan langkah merumahkan karyawan di perusahaan tersebut sebagai dampak dari terhentinya seluruh aktivitas produksi perusahaan itu sejak Februari.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka