Semarang, Aktual.com – Baru saja dilantik 17 Februari lalu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pagi-pagi sudah disodori tawaran investasi Tiongkok.

Sektor yang diincar Tiongkok pun tidak sembarangan: Transportasi, telekomunikasi dan listrik. Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Xu Bu bahkan menyempatkan datang langsung ke Semarang tawarkan itu.

“Intinya mereka ingin kerja bawa uang dan bawa proyek ke Semarang. Bentuknya kemitraan investasi,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu, di Balai Kota Semarang, Kamis (18/2).

Untuk trasportasi massal, Hendi mengaku tidak mau terima begitu saja tawaran Tiongkok. Meski diakuinya Tiongkok punya teknologi angkutan massal memadai seperti trem, MRT dan monorel.

Kata dia, tawaran itu masih perlu dikaji dulu sesuai kebutuhan. Sebab saat ini Semarang juga sedang kembangkan program transportasi massal-nya sendiri, yakni Bus Rapid Transit (BRT) yang masih tahap percobaan.

“Kebutuhan transportasi massal kita sangat tinggi. Tapi saat ini masih bisa diatasi dengan program BRT. Jadi nanti tergantung kebutuhan apa yang bisa kita bantu untuk investasi dari Tiongkok,” ujar dia.

Sedangkan di sektor telekomunikasi, Tiongkok incar program Smart City yang sudah ada di Semarang sejak tahun 2013. Kata Hendi, Tiongkok janji buat program Smart City di Semarang jadi lebih modern. “Memodernisasi jaringan internet gratis di beberapa publik area,” kata dia.

Hendi mengatakan masih akan mengkaji layak atau tidaknya tawaran investasi Tiongkok. Namun, dia terlihat ‘malu-malu kucing’ menanggapi tawaran Tiongkok. Sebab kemudian dia mengatakan, selama tidak bertentangan dengan regulasi dan aturan, kran untuk masuknya modal asing di Semarang masih terbuka.

“Prinsipnya mana ada sih orang yang dibantu investasi bawain duit tak diterima, tapi tidak serta merta kita terima, tetap kita kaji. Kita sesuaikan aturan pemerintah,” kata dia.

Bahkan dia janji akan memberi kemudahan perijinan dan keringan pajak bagi investor di lokasi tertentu. “Seperti di kawasan Kota Lama, jika ada yang mau mengelola atau investor Tiongkok bersedia maka akan kita bebaskan pajak PBB-nya,” ujar dia. (Baca: Ungkit Kisah Laksamana Cheng ho, Tiongkok Incar Bisnis di Semarang)

Artikel ini ditulis oleh: