Jakarta, Aktual.com – Naik pitam ditanya tudingan aliran dana Rp30 miliar dari pengembang reklamasi ke TemanAhok, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usir wartawan di Balai Kota DKI.
Insiden berawal saat wartawan konfirmasi tudingan yang dilontarkan politisi PDI-P Junimart Girsang saat rapat bersama pimpinan KPK di Komisi III DPR RI.
Seperti biasa, Ahok tentu klaim dirinya bersih, jujur dan tidak korup. Dan seperti biasa pula dia balik tuding pernyataan Junimart sarat kepentingan politis untuk menjelek-jelekkan dirinya. Sama dengan tudingan soal kasus Sumber Waras.
Satu pertanyaan lanjutan menanggapi sesumbar itu pun membuat kemarahan Ahok tidak tertahan lagi. “Berarti tidak ada pejabat lain yang sehebat bapak?” tanya si wartawan.
Kebiasaan menuding pun kembali diperlihatkan Ahok sebagai seorang gubernur. Yakni dengan mengatakan pertanyaan si wartawan coba adu domba dirinya, sekaligus secara implisit katakan kalau dirinya tidak jujur. “Maksud saya enggak usah ngadu domba, saya cuma minta bandingkan, untuk punya pikiran. Anda kan menuduh saya tidak jujur,” ucap Ahok.
Dia pun sesumbar karena jujur maka dirinya berani menantang satu republik.
Tidak berhenti di situ, dalam amuknya, gubernur yang mengaku bersih ini juga melarang si wartawan lakukan peliputan di Balai Kota. Mulai dari bertanya dari koran apa, Ahok sambil marah minta media tidak usah menekan dia. “Saya tidak pernah takut,” ujar dia.
Dengan pongah, sambil ungkit soal pemberitaan Tempo beberapa waktu lalu soal ‘barter’ Kalijodo, Ahok menantang tidak takut dengan media. “Saya tidak pernah takut sama kalian jujur saja,” ucap dia.
Ahok kemudian masuk ke ruangannya. Tapi tak lama keluar lagi sambil menegaskan kembali melarang si wartawan untuk masuk Balai Kota. “Saya tegaskan, bolak balik adu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara,” ujar Ahok.
Artikel ini ditulis oleh: