Mantan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) ini pun mengklaim kalau penyidik sudah memiliki segala macam data terkait peranan Biomorf dalam proyek e-KTP, bahkan data ihwal dugaan keterlibatan para pihak dalam dugaan korupsi proyek e-KTP.
“Ada cukup banyak ya terkait data Biomorf. Kalau dicermati dari sekitar 6000 barbuk atau pun surat, cukup banyak sebenarnya bukti-buktk terkait komunikasi bahkan ada email juga, dan ada catatan-catatan perusahaan terkait biomorf tersebut,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, KPK memang tak pernah menggeledah kantor Biomorf. Kabarnya, dengan ketidaan kegiatan itu perhitungan kerugian keuangan negara menjadi tidak maksimal.
Karena, dalam menghitung kerugian negara, khusus untuk kasus e-KTP cara utamanya yakni dengan menyandingkan kesepakatan harga antara penyedia barang dengan pemenang tender, dengan kesepakatan harga antara pemenang tender dan pemilik tender.
Biomorf merupakan perusahaan krusial dalam proyek e-KTP. Dimana, AFIS yang disediakan oleh Biomorf menjadi perangkat utama KTP berbasis sistem elektronik.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu