Jakarta, Aktual.com – Mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APL) Ariesman Widjaja memilih bungkam saat ditanya awak media apakah pernah membahas kontribusi tambahan bersama Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI.
Tanya wartawan, “Pernah bahas kontribusi tambahan dengan Pak Jokowi Pak?”
Dapat pertanyaan itu, dengan wajah datar Ariesman memilih bungkam dan bergegas menuju mobil tahanan KPK, usai jalani sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/7). Baca: Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden Kalau Gak Disokong Pengembang
Sikap sama juga diperlihatkan anak buah bos Podomoro Trihatma Kusuma Haliman itu saat ditanya kembali mengenai ‘curhatan’ dia ke mantan Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi soal pembayaran kontribusi tambahan perusahaannya.
Diketahui, pembahasan tambahan kontribusi pernah dibahas, saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjabat sebagai Wagub DKI dan setelah naik jadi Gubernur dengan beberapa pengembang.
Tercetusnya kaitan antara aliran dana dari pengembang reklamasi ke urusan majunya Jokowi di Pilpes 2014 pun keluar dari mulut Ahok sendiri. Yakni dari video rapat Ahok dengan Direksi PT Jakarta Propertindo pada 26 Mei 2015. Di video yang diunggah di akun Youtube resmi Pemprov DKI itu tanggal 21 Juni 2016 itu, Ahok blak-blakan menyebut Jokowi tidak bisa jadi presiden jika hanya andalkan APBD DKI saja saat memimpin Jakarta.
“Saya pengen bilang Pak Jokowi tidak bisa jadi Presiden kalau ngandelin APBD, saya ngomong jujur kok. Jadi selama ini kalau bapak ibu lihat yang terbangun sekarang, rumah susun, jalan inpeksi, waduk semua, itu semua full pengembang, kaget nggak?” beber Ahok. baca: Janji Aguan dan Ariesman ke Sanusi, ‘Telanjangnya’ Kaitan Reklamasi dan Pilgub DKI
Sedangkan terkait pembayaran tambahan kontribusi Agung Podomoro, disampaikan langsung oleh Sanusi dalam persidangan Ariesman hari ini. Menurut Sanusi, Ariesman juga mengakui bahwa perusahaannya sudah membayar tambahann kontribusi tersebut. “Bahwa dia (Agung Podomoro) sudah melakukan tambahan kontribusi, sesuai arahan pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok),” ungkap Sanusi. (M Zhacky K)
Artikel ini ditulis oleh: