Jakarta, Aktual.com —  Otoritas Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang membongkar 13 gerai milik vendor yang berada di lobi. Keputusan Direksi itu diambil setelah bandara mendapat evaluasi kategori semrawut dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

“Dalam waktu dekat, manajemen akan melakukan penataan gerai mitra usaha kami yang berada di area publik. Kurang lebih ada 13 gerai akan ditata ulang kembali,” kata General Manajer PT Angkasa Pura, Priyo Jatmiko, di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Kamis (17/9).

Menteri Perhubungan sendiri tak hanya melakukan evaluasi di PT Angkasa Pura II Semarang saja, melainkan evaluasi di PT Angkasa Pura I di Surabaya, Yogyakarta dan Denpasar.

Dalam evaluasi itu, dikeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan No 129 Tahun 2015 tentang pedoman penyusunan standar mininal dengan asumsi rasio fasilitas operational 70 persen dan fasilitas komersial maksimal 30 persen.

Rencananya, pihak PT Angkasa Pura I Semarang akan memulai pembongkaran dan menggeser intruksi Menhub pada tanggal 20 September 2015.

“Memang rasio operational pelayanan publik masih mendekati. Tapi, setelah pembangunan bandara selesai pada 2017 tentu standar minimal operasional 70 persen dan fasilitas komersial 30 persen akan terpenuhi,” ujar Priyo.

Menurut Priyo, Menteri Perhubungan sempat menilai bandara Semarang terlalu banyak menampung gerai usaha dibandingkan ruang pelayanan tunggu penumpang. Maka dari itu, gerai-gerai saat ini akan ditata ulang kembali sesuai intruksi Menhub melakukan kunjungan kerja dua bulan lalu.

Dikatakan, target pembongkaran gerai milik swasta bisa selesai pada 25 September 2015. “Para mitra usaha akan membongkar sendiri gerainua dan dibantu personil dari Bandara. 26 September seluruh gerai diharapkan sudah tidak ada lagi,” terang Priyo.

Selain membongkar gerai di lobi, PT Angkasa Pura juga akan membongkar area ruang tunggu domestik di dalam Bandara. “Ini dilakukan untuk calon penumpang bisa lebih nyaman menunggu jam penerbangan,” terang Priyo.

Priyo meyakini pembongkaran bakal berjalan lancar dan tidak ada tuntut menuntut dari pemilik gerai. Alasannya, di area parkir utama Bandara bakal didirikan pujasera sebagai tempat baru usaha pemilik gerai yang dibongkar.

Dari pantauan di lapangan, Bandara Ahmad Yani memang sudah tak sanggup lagi menampung jumlah pengunjung. Bahkan area parkir sangat sempit yang mengakibatkan penumpukan arus keluar masuk kendara. Sementara, di lobi Bandara, pengunjung terlihat berdesak-desakan sementara di sisi kanan kiri mereka berjejer gerai-gerai makanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka