Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (kedua kiri), Hidayat Nur Wahid (kanan) serta pimpinan fraksi MPR RI memaparkan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait undangan pidato laporan kinerja lembaga negara di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7). Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengundang delapan lembaga negara yaitu Presiden, DPR, DPD, MA, KY, MK, BPK, termasuk MPR untuk menyampaikan kinerjanya kepada rakyat pada pidato kenegaraan pada 15 Agustus 2015, hal tersebut merupakan tradisi baru dalam sidang MPR RI. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Selasa (17/11). Pertemuan digelar dikediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Apa yang dibahas ketiga pucuk pimpinan partai tersebut? Wiranto menjelaskannya. Menurut dia, pertemuan membahas rencana Koalisi Indonesia Hebat (KIH) berubah nama menjadi Kerjasama Partai Politik Pendukung Pemerintah (KP3).

Perubahan nama gabungan partai pendukung pemerintah ini sekaligus menandai bergabungnya PAN dalam barisan partai pemerintah.

“Ada satu poin yang penting. Penggabungan itu sudah berlangsung, bukan ke koalisi tapi ke pemerintah. Kita berpikir sebenarnya koalisi ini dilakukan untuk mendukung pemerintah,” ujar Wiranto usai pertemuan, Selasa (17/11) malam.

Kata Wiranto, istilah KIH kini sudah tidak relevan lagi dipakai. Sebab nama KIH awalnya dibentuk untuk mengusung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada masa pemilihan Presiden 2014 lalu. Karena sudah berlalu, sudah saatnya KIH berubah untuk memantapkan langkah mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

“PAN atas keikhlasan dan kepeduliannya di negeri ini bergabung dan mendukung pemerintah otomatis, PAN masuk KP3,” jelas Wiranto.

Artikel ini ditulis oleh: