Orang-orang menunggu tes COVID-19 di distrik Queens, New York, Amerika Serikat, 29 Desember 2021. (Xinhua/Wang Ying)

Jakarta, Aktual.com – Ditengah wabah Omicron yang melanda 140 negara di dunia dan ditengah Indonesia saat ini sedang melakukan vaksinasi Booster Covid-19, Indonesia kembali membuka pintu masuk 14 negara.

Terkait hal ini Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Perang covid-19 Sony Hari B Harmadi menyampaikan bahwa pemerintah selalu menerapkan evidence based policy yaitu kebijakan penanganan Covid-19 berbasis data, fakta dan masukan dari para ahli.

“Jadi Setiap kali membuat kebijakan melihat datanya liat faktanya dan untuk pencegahan penularan antar negara sudah melalui kajian dan masukan para ahli ya,” ujar Sony saat berdialog dengan salah satu stasiun TV Selasa 18 Januari 2022.

Sony melanjutkan bahwa kebijakan ini diambil dengan melihat bagaimana dengan perkembangan kasus di negara-negara tersebut. Selain itu, kita juga melihat asas respontal di mana negara lain juga memberlakukan kebijakan yang serupa sehingga tentu dibuat kebijakan-kebijakan yang menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Sony juga membahas terkait dengan karakteristik Varian Omicron biasanya masa inkubasi atau mereka yang terkena varian omicron dalam tiga sampai lima hari bisa sembuh.

Kemudian juga berdasarkan data kalau seseorang pelaku perjalanan internasional itu menjalani karantina harus melaksanakan tes PCR yang pertama ketika baru datang, dan kedua sebagai exit test.

“Jadi entri test dan exit test itu kelihatan sekali bahwa data di exit testnya cenderung jauh lebih banyak yang negatif, dan kita juga melihat bagaimana lonjakan kasus di negara lain apakah sudah di bisa dikendalikan atau tidak,”

Jadi menurut Sony data di 14 negara detailnya memang sudah dibaca para ahli dan menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah