Kilang Minyak Aramco milik Arab Saudi

Jakarta, Aktual.com – Raksasa minyak Saudi Aramco mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang sepanjang tahun lalu, tercermin dari laba bersih perusahaan yang meningkat signifikan. Ini selaras dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia pada 2021.

Perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi itu membukukan laba bersih sebesar 110 miliar dollar AS atau setara Rp 1.573 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS) pada 2021. Capaian ini meroket 110 persen dibanding tahun 2020 sebesar 49 miliar dollar AS.

Dilansir dari CNBC International, Realisasi laba itu juga sesuai dengan ekspektasi analis yang disurvei oleh Reuters, di mana para analis memperkirakan laba bersih Saudi Aramco mencapai sebesar 109,7 miliar dolllar AS untuk tahun buku 2021. Capaian ini menjadi sentimen positif bagi saham raksasa minyak itu.

“Hasil kinerja kami yang positif ini merupakan cerminan dari keuangan yang disiplin, fleksibilitas melalui kondisi pasar yang terus berkembang dengan tetap berpegang pada fokus strategi pertumbuhan jangka panjang kami,” ujar CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, Senin (21/3),

Peningkatan harga minyak mentah dunia pada tahun lalu menjadi berkah tersendiri bagi Saudi Aramco. Sebagaimana diketahui, pada penghujung tahun lalu minyak mentah acuan global, Brent, diperdagangkan pada level kisaran 80 dollar AS, menguat hampir 50 persen sejak awal 2021.

Sebagai informasi, kurangnya pasokan di tengah tren pemulihan ekonomi menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia melesat pada tahun lalu. Adanya jarak antara pasokan dan permintaan telah menimbulkan ketidakpastian pada pasar komoditas energi global, bahkan jauh sebelum konflik geopolitik Rusia dan Ukraina memanas.

“Meskipun kondisi ekonomi telah membaik secara signifikan, namun prospeknya tetap tidak pasti karena berbagai faktor makro ekonomi dan geopolitik,” kata Nasser.

Dengan capaian laba bersih itu, Saudi Aramco akan membagikan dividen kuartal keempat sebesar 18,8 miliar dollar AS, yang akan dibayarkan pada waktu dekat. Dividen tersebut ditutupi oleh kenaikan arus kas bebas menjadi 107,5 miliar dollar AS pada 2021, dibandingkan dengan 49,1 miliar dollar AS pada 2020.

Nasser mengatakan, untuk tahun ini perusahaan akan tetap berinvestasi guna meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 13 juta barrel per hari pada 2027. Selain itu, perusahaan juga akan memperluas produksi cair ke kimia, dan berupaya meningkatkan produksi gas lebih dari 50 persen pada 2030.

Selain itu, Saudi Aramco juga berencana untuk mencapai emisi gas rumah kaca cakupan 1 dan cakupan 2 bersih-nol di seluruh aset yang dioperasikan sepenuhnya dimiliki olehnya pada 2050.

Oleh karenanya, pada tahun ini Saudi Aramco menganggarkan 31,9 miliar dollar AS untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Angka ini meningkat 18 persen dibanding tahun lalu.

“Kita melaksanakan bagian kita, namun ini tidak cukup. Pemain lain di industri ini juga perlu untuk menjalankan bagian mereka dan meningkatkan investasinya,” ucap Nasser.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra