Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7). Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari komunikasi politik yang dibangun kedua partai untuk Pilpres 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Tiga partai politik (parpol) yang tergabung dalam pendukung Prabowo Subianto sepakat untuk menambah gerbong koalisi dengan menerima Partai Demokrat.

Hal ini disepakati oleh tiga pimpinan partai, yaitu Prabowo Subianto (Gerindra), Sohibul Iman (PKS) dan Zulkifli Hasan (PAN), dalam pertemuan di Jakarta, Selasa (31/7) malam.

“Ketiga pimpinan partai menyepakati menerima dengan sangat baik dan tangan terbuka bergabungnya Demokrat dalam koalisi karena merupakan sebuah kehormatan,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di lokasi pertemuan.

Dia mengatakan hal teknis terkait koalisi akan dibicarakan di tingkat sekretaris jenderal keempat parpol dalam satu hingga dua hari kedepan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan pimpinan partai PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). Pertemuan tersebut membahas rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra, PKS dan PAN. AKTUAL/Tino Oktaviano

Hal itu menurut dia juga termasuk membicarakan sosok bakal calon wakil presiden.

“Partai Demokrat saat ini sudah menjadi bagian dari koalisi, dari tiga parpol menjadi empat saat ini,” ujarnya.

Muzani menjelaskan pertemuan ketiga pimpinan parpol tersebut merupakan pertama kali yang dihadiri lengkap para pimpinan partai.

Para pimpinan yang hadir antara lain Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Aljufrie, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan