Kondisi instalasi sumur pengeboran panas bumi PT Geo Dipa Energi setalah terjadinya ledakan pipa di dataran tinggi Dieng Desa Karang Tengah, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (14/6). Ledakan pipa gas panas bumi yang terjadi pada Senin (13/6) mengakibatkan seorang teknisi meninggal dunia sedangkan lima lainnya mengalami luka parah dan masih dirawat di rumah sakit. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Ego Syahrialsi mengungkapkan bahwa produksi gas bumi Indonesia saat ini mengalami peningkatan dengan rata-rata produksi Juli 2017 sebesar 7.781 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

“Sesuai data yang telah kami sinkronkan dengan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas ada kenaikan sebesar 212 MMSCFD dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7.569 MMSCFD,” ungkap Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial ditemui di Jakarta, ditulis Senin, (18/9).

Menurutnya beberapa faktor yang mendorong kenaikan produksi gas bumi nasional, diantaranya pertama, produksi rata-rata Pertamina EP mengalami kenaikan sebesar 30,46 MMSCFD dari sebelumnya 1.024,26 MMSCFD menjadi 1.054,82 MMSCFD.

“Ada peningkatan performa produksi dari blok Matindok dan Subang,” jelas Ego.

Kedua, ENI Muara Bakau juga mengalai kenaikan produksi rata-rata gas dari 192,39 MMSCFD menjadi 450,90 MMSCFD atau naik sebesar 258,51 MMSCFD.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid