Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) mengaku tengah melakukan impor minyak mentah dari Sonangol EP (perusahaan minyak milik Angola) sebanyak 950.000 barel. Sementara pengirimannya saat ini tengah dalam perjalanan, dan pasokannya akan berlangsung selama Februari hingga Juni 2015.

Kendati begitu, Direktorat Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM justru mengaku belum mengetahui soal impor minyak dari Sonangol tersebut.

Direktur Hulu Ditjen Migas Naryanto Wagimin mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah Pertamina telah melaporkan perizinan impor crude oil tersebut.

“Hahaha tidak tahu,” singkat Naryanto kepada Aktual.co melalui pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (11/2).

Ia berdalih bahwasannya terkait perizinan impor minyak mentah Pertamina dari perusahaan minyak asal Angola itu berada di sektor hilir dan bukanlah di hulu sebagaimana desk kerjanya.

“Itu hilir,” cetusnya.

Sebelumnya, Plt Direktur Pembinaan Hilir Minyak dan Gas, Ditjen Migas, Muhammad Riswi mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya masih belum mengetahui soal itu.

“Pemerintah belum tahu rencana itu? Hah? Sudah di kapal dan dalam perjalanan ke Indonesia, kita tidak tahu,” ujarnya.

Menurutnya, setiap impor minyak mentah dan BBM oleh Pertamina ke Indonesia, harus mendapatkan surat perizinan terlebih dahulu dari pihaknya.

“Itu kontrol pemerintah, dan sampai saat ini tidak ada dokumen izin impor dari Sonangol atau Angola,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka