Polisi menghalau pengunjung rasa yang merangsek masuk lokasi tambang saat berunjuk rasa menolak keberadaan tambang emas Tumpang Pitu di Pensanggrahan, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (18/11). Warga menuntut keberadaan tambang emas yang dikelola PT BSI yang berada di lokasi Tumpang Pitu tersebut ditutup karena akan berdampak pada lingkungan. ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya/ama/15.

Surabaya, Aktual.com – Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol RP Argo Yuwono, menjelaskan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Laboratorium Forensik (Labfor) sudah diturunkan ke Banyuwangi untuk menyelidiki kasus rusuh tambang emas di Tumpang Pitu.

“Hari ini (Jumat, 27/11) tim dari Polda sudah berada di lokasi kejadian untuk mengetahui pasti kronologi kerusuhan tersebut. Police line sudah dipasang di sana dan tim Ditreskrimum Polda Jatim dan Labfor Polri Cabang Surabaya sudah melakukan olah TKP,” katanya di Mapolda Jatim, Jumat.

Selain itu, lanjut Argo, Polda juga menurunkan anggota dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) ke Banyuwangi untuk menyelidiki ada-tidaknya pelanggaran yang dilakukan anggota saat mengamankan demonstrasi penolak tambang berujung rusuh tersebut.

“Kontras Surabaya menyebut bahwa korban luka dari warga sebanyak empat orang, tapi hasil penyelidikan kami menunjukkan adanya empat korban luka, termasuk dua orang luka dari pihak kepolisian yang kepalanya bocor kena lemparan batu,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: