Jakarta, Aktual.com – Pemimpin Redaksi (Pemred) Media Daring Jurnalpublik.com, Zahra menuntut permohonan maaf terbuka dari Presiden PKS, Muhammad Sohibul Iman.

Pasalnya, Zahra menganggap perkataan Sohibul Iman yang dimuat oleh salah satu media daring pada Minggu (18/2) mengenai kebohongan Jurnalpublik.com soal cuplikan video pidato pembukaan agenda Rembuk Nasional dan Ngaji Budaya Fraksi PKS se-Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 13-16 Februari 2018 lalu merugikan medianya.

“Tudingan bohong dari seorang presiden partai kepada Lembaga pers sungguh mencoreng nama baik pers Indonesia itu sendiri. Saya jurnalis yang punya kode etik, haram hukumnya berbohong. Sudah jelas saya hanya mentranskrip apa adanya dari video yang diunggah oleh pihak PKS sendiri,” ujar Zahra melalui siaran persnya, yang diterima.

Zahra mengakui bahwa dirinya memang hanya mengambil intisari dari uraian lengkap Sohibul Iman dalam pidatonya tersebut. Namun sama sekali tidak mengurangi substansi arahan politik partai peserta pemilu 2019 nomor 8 tersebut.

“Mau saya ambil inti sarinya saja atau tidak, Pak Sohibul Iman tetap bicara koalisi dengan Jokowi. Media media massa pun tetap menulis soal PKS mengajukan diri sebagai Cawapres Jokowi. Apa yang berbeda?” ujar Zahra.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara