Jakarta, Aktual.co — Direktur utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kelebihan kuota subsidi BBM tahun 2014 tidak merugikan pemerintah. Pasalnya over kuota subsidi BBM akan ditanggung Pertamina.

“Kenyataan yang terjadi yaitu konsumsi BBM subsidi besar tetapi jatah subsidinya sudah dipatok. Pemerintah tidak merugi, Pertamina tetap mensupply kebutuhan itu,” ujar Dwi Sucipto di Jakarta, Rabu (4/2).

Lebih lanjut dikatakan jika Pemerintah telah menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter hingga akhir 2014. Kuota tersebut diperkirakan akan terlampaui lantaran konsumsi BBM bersubsidi yang tinggi.

Sementara jika terjadi over kuota BBM Subsidi maka pemerintah tidak akan memberikan anggaran tambahan untuk impor minyak. Nantinya, Pertamina akan menanggung biaya kelebihan kuota tersebut.

Ketika ditanya lebih lanjut perihal penambahan kuota BBM subsidi tanpa persetujuan DPR, Dwi membantah kalau penambahan tersebut kesalahan dirinya.

“Engga lah, bukan salah siapa-siapa,” pungkasnya sambil berlalu memasuki mobilnya.

Untuk diketahui, kerugian Over kuota BBM subsidi 2014 mencapai 700 ribu liter dibebankan ke Pertamina, artinya Pertamina mengalami kerugian dan negara menerima dividen lebih sedikit. Berdasarkan aturan yang ada, bila kuota BBM Subsidi habis maka prosedurnya Pertamina harus berkonsultasi ke DPR. Tapi prosedur itu tidak dilakukan, melainkan perintah lisan dalam rapat untuk terus menggelontorkan premium hingga melebihi kuota.

Artinya kesalahan prosedur dilakukan oleh Menteri ESDM, Menteri BUMN, BOD pertamina.  

Artikel ini ditulis oleh:

Eka