Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menemui Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Darmin Nasution setelah mendapat arahan dari Presiden Jokowi agar mengkaji divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI) yang telah terlunta-lunta selama 7 bulan.

“Kemarin ada Rapat Terbatas (Ratas) di kantor Presiden, diminta melihat secara keseluruhan peluang investasi. Termasuk Freeport. Makanya saya mau diskusi dulu dengan Menko,” kata Sudirman di Jakarta, Rabu (20/7).

Menurut Sudirman, pemerintah masih melakukan pertimbangan secara cermat baik kemampuan keuangan negara maupun dari nilai ekonomis perusahaan yang ada di Indonesia bagian timur itu. “Makanya ini mau dibahas,” tandas Sudirman.

Namun anehnya sebagai mana pengakuan Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot, pihak Freeport tidak menanggapi surat keberatan nilai harga yang dilayangkan pemerintah sejak bulan April.

“Freeport nggak ada perkembangan. Belum balas dia,” kata Bambang Gatot di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Senin (6/6).

Dalam kalkulasinya, nilai 100 persen saham PT Freeport Indonesia diklaim mencapai USD16,2 atau setara Rp225,18 triliun dengan kurs Rp13,900. Dengan demikian, harga dari 10,64 persen saham sebesar USD1,7 miliar atau setara dengan Rp23,63 triliun.

Director and Executive Vice President Freeport Indonesia Clementino Lamury telah menjelaskan bahwasanya penawaran yang diajukan oleh Freeport berdasarkan perhitungan dengan memasukkan asumsi perpanjangan operasi yang akan didapat Freeport setelah 2021.

Namun pihak pemerintah menawarkan harga untuk saham 10,64% itu menjadi USD 630 juta, atau kurang dari separuh harga yang diinginkan Freeport. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka