Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Tito Karnavian, mengatakan, keberadaan kelompok Santoso alias Abu Wardah perlu diwaspadai, karena mereka dianggap sebagai simbol perlawanan dari kelompok-kelompok radikal yang ada di kabupaten Poso dan sekitarnya.
“Wilayah Poso tidak bisa dipungkiri, masih banyak kelompok maupun simpatisan Santoso yang berkeliaran, terlebih wilayah itu adalah bekas daerah konflik. Sehingga faktor utama berkepanjangannya jaringan terorisme di Poso kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor dendam, ditambah dengan masuknya ideologi radikal,” kata Tito, di Desa Watutau Kecamatan Lore Peore, Poso.
Menurut dia, jika Santoso bisa ditangkap secepatnya, maka secara otomatis akan menurunkan moril anggota-anggotanya yang lain.
“Saya yakin di Napu, tidak ada jaringan-jaringan seperti ini, tetapi hanya di wilayah Poso,” ungkapnya.
Kedatangan Tito di desa Watutau, untuk memotivasi unsur TNI/Polri yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, dari pihak BNPT juga ingin melihat dan mengetahui langsung permasalahan-permasalahan yang ada, sekaligus juga menawarkan dukungan-dukungan moril serta memantau program kegiatan deradikalisasi dan melihat jaringan radikal di Poso dan sekitarnya.
“Strategi operasi saat ini cukup bagus, sudah ada sektor-sektor dan wilayah operasinya sudah tercover dengan adanya kekuatan personel 3.000 lebih,” katanya.
Satu hal terpenting, kata dia, setidaknya usaha maksimal telah dilaksanakan dengan bukti tertembaknya beberapa pengikut santoso. Entah dalam kondisi hidup maupun meninggal, serta ditemukannya barang bukti berupa senjata dan bahan peledak lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara