Jakarta, Aktual.com – Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dibuat geram dengar kabar penyalahgunaan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dibelanjakan untuk kebutuhan di luar urusan pendidikan.

Temuan Dinas Pendidikan DKI menyebutkan, ada dana KJP yang dipakai buat bayar transaksi karaoke sampai beli bensin sampai Rp700 ribu. “Ada juga beli perlengkapan alat-alat rumah tangga. Kan ketahuan semuanya,”ujar Djarot, di Balai Kota, Senin (3/8).

Dia pun meminta segera dilakukan pengusutan. Bila terbukti, segera dicabut KJP-nya agar tidak terulang lagi. “Kalau perlu dipidanakan,” ucap dia.

“Suruh dilacak siapa pemegang KJP, penggunanya siapa, kenapa disalahgunakan. Kan bisa saja yang punya KJP itu siswa, tetapi yang menggunakan orangtuanya,” ujar dia.

Mantan Wali Kota Blitar ini meminta Dinas Pendidikan DKI semakin memperketat syarat pemberian dana KJP bagi siswa yang tidak mampu. Serta memperketat pengawasan penggunaan dana KJP tersebut. Agar tidak ada lagi penggunaan dana bantuan yang tidak semestinya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Arie Budhiman mengatakan mendapat informasi dari Bank DKI, ada pemegang KJP yang menggunakan dana untuk karaoke, toko mas, restoran, SPBU dan toko elektronik, alias di luar kebutuhan pendidikan.

Hal itu diketahui dari transaksi non tunai yang digunakan. Nilai yang digunakan juga cukup fantastis, ada yang mencapai Rp 700 ribu.

“Dipergunakan untuk melakukan belanja non pendidikan,” kata Arie di Balai Kota DKI, Senin (3/8).

Padahal, kata Arie, kebijakan untuk pembatasan dana KJP melalui Bank DKI mulai tahun ini sudah dibuat. “Dengan adanya fakta-fakta ini kembali memperkuat kebijakan untuk membatasi penarikan tunai terus dilakukan. Kami akan terus sosialisasi,” ucap dia.
.
Pihaknya pun bakal segera mengusut siapa pengguna KJP yang menyalahgunakan dana tersebut tersebut dan tak segan memberi sanksi jika terbukti.

Artikel ini ditulis oleh: