New York, Aktual.com – Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Liu Jieyi, mengatakan bahwa pembukaan kembali pembahasan hak asasi manusia Korea Utara –yang telah dituduh oleh penyelidik PBB melakukan pelanggaran setara kekejaman era Nazi– di Dewan Keamanan merupakan “ide buruk”.
Tiongkok menilai, hal itu adalah ide yang akan didukung oleh negara-negara Barat, Jepang dan Korea Selatan.
“Saya mendengar saran itu, saya percaya itu adalah ide yang buruk. Dewan Keamanan bukan tentang hak asasi manusia,” kata Liu Jieyi, dikutip dari Reuters, Rabu (11/11).
Para diplomat PBB, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan dewan bisa menyelenggarakan pertemuan lain terkait situasi hak asasi manusia di Korea Utara bulan depan, ketika Amerika Serikat menjadi presiden badan beranggotakan 15 negara itu.
Dewan Keamanan PBB menambahkan hak asasi manusia di Korea Utara dalam agendanya dan mengadakan pertemuan pertamanya tentang masalah ini pada Desember tahun lalu, meski ada keberatan dari Tiongkok yang berujung pada pemungutan suara prosedural yang langka. Tiongkok adalah sekutu dekat Pyongyang.
Ketika ditanya apakah Tiongkok akan kembali mendorong pemungutan suara prosedural jika pertemuan itu diusulkan, Liu mengatakan, “Kami akan melihat apa yang terjadi.”
Ke-193 anggota Majelis Umum PBB mendesak Dewan Keamanan PBB pada Desember untuk mempertimbangkan merujuk Korea Utara pada Pengadilan Kriminal Internasional setelah Komisi Penyelidikan PBB merinci pelanggaran luas di negara Asia yang terisolasi itu.
Tiongkok kemungkinan akan memveto setiap upaya Dewan Keamanan untuk merujuk Korea Utara ke Pengadilan Kriminal Internasional, kata para diplomat.
Artikel ini ditulis oleh: