Jakarta, Aktual.com — Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan menyayangkan sikap pemerintah yang selama ini membiarkan ojek beroperasi. Sehingga para tukang ojek merasa bahwa apa yang mereka kerjakan adalah legal.
Ironisnya, PT TransJakarta yang mengelola transportasi umum di Jakarta akan menyertakan ojek sebagai angkutan umum. Seharusnya semua pihak memberikan contoh yang benar dan tidak melanggar aturan.
Sejatinya, lanjut Edison, kemunculan ojek adalah dampak ketidak mampuan pemerintah menyiapkan transportasi angkutan umum yang bisa mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas.
“Akibat kegagalan pemerintah membuat banyak hal yang ilegal menjadi legal di negeri ini,” ujarnya, Kamis (25/6).
Dikatakan Edison bahwa solusi efektif dan hemat biaya untuk mengatasi kemacetan adalah menekan pertumbuhan jumlah kendaraan di Jakarta, dan menyiapkan angkutan umum yang terintegrasi serta terjangkau secara ekonomi. Kemudian melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas masyarakat yang disertai dengan penegakan hukum.
“ITW menyarankan, agar Pemprov DKI tidak lagi berorientasi pada proyek dalam setiap upaya mengatasi kemacetan,” demikian Edison.
Sebelumnya, Direktur Utama PT TransJakarta Antonius Kosasih menjelaskan, pihaknya dengan PT Go-Jek Indonesia dalam waktu dekat akan mengadakan perjanjian kerja sama. Kerja sama mereka akan terlibat dalam pengembangan sebuah aplikasi yang rencananya akan dinamai “Go Busway”.
Lewat aplikasi itu, masyarakat bisa mengetahui posisi bus TransJakarta sesuai dengan kebutuhannya sebelum memasuki halte. Dan aplikasi ini juga bisa untuk menyambung kalau mau naik Go-Jek setelah turun dari bus, jadi Go-Jek sudah menunggu di jembatan penyeberangan terdekat.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid