Jakarta, Aktual.co —Masalah tata kelola air di Ibu Kota Jakarta harus diselesaikan lewat ‘lompatan besar’. Seperti proyek megapolitan terowongan multifungsi Jakarta yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta.
Disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Water Institute, Firdaus Ali, hal itu dibahas dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat di Balai Kota, pagi tadi, Jumat (12/2).
Kata dia, Pemprov DKI Jakarta akan segera merealiasikan proyek megapolitan terowongan multifungsi Deep Tunnel, yang diklaim merupakan gagasannya.
Dalam pertemuan itu, ujar dia, Djarot malah ‘menantang’ apakah dirinya sanggup menyelesaikan proyek itu sebelum Asian Games 2018. “Kalau semua jalan dengan baik, Insya Allah bisa. Kita punya waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya. Tapi kemudian ini harus dibicarakan lebih dalam lagi,” kata Firdaus di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/2).
Namun, diakuinya, rapat dengan Djarot belum sampai ke pembicaraan anggaran.
“Kita nggak bicara anggaran, yang jelas kita diskusikan, walau ini kewajiban negara. Baik Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah untuk mengamankan Ibu kota dari situasi yang tidak menguntungkan dan memalukan seperti banjir ini. Tapi kemudian karena ini ada integrated teknologi, kemungkinan besar akan dibiaya oleh swasta,” ujar dia.
Jakarta, ujar dia, tidak punya banyak pilihan untuk bisa terbebas dari banjir yang bisa datang setahun dua kali. Sebab Indonesia sudah mengalami perubahan iklim luar biasa.
“Di mana pun di belahan bumi kita sedang mengalami anomali cuaca. Musim yang harusnya kering bisa jadi basah. Tapi kita harus siap-siap mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi di tempat kita terutama Ibu Kota negara,” papar dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















