Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Jakarta, Aktual.com – Krisis air bersih rupanya sudah memasuki provinsi DKI Jakarta tepatnya di Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Pasalnya pasokan air baku kepada dari operator PAM mulai berkurang sejak bulan Agustus lalu.

Asih (42), istri dari ketua Rukun Tetangga (RT) 10/03 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen menjelaskan setiap pukul 17.00 WIB aliran air dari PAM selalu mati bahkan debit air yang disalurkan pun sangat kecil.

“Mati setiap Jam 5 sore, alirannya juga kecil,” kata Asih saat dikunjungi aktual.com Rabu (30/9)

Selain itu, lingkungan yang mayoritas warganya berlangganan dengan PAM ini pun mengeluhkan pelayanan PAM yang sempat selama mati selama seminggu di bulan Agustus lalu. terlebih persediaan air sumur sudah sangat kecil.

Diturutkan Asih, akibat krisis Air tersebut hampir setiap hari dilingkungannya ada warga yang melakukan pengeboran ulang bagi warga yang tidak berlangganan dengan operator air bersih.

“Setiap hari ada satu atau dua yang ngebor,mantek ulang, dapet sih tapi itu juga masih kecil,sekitar 15 rumah, kalau yang pake sanyo udah kering banget, terpaksa mantek lagi,kalai yang mesin Jet masih ada,” ungkapnya

Kendati demikian dia sangat mengkhawatirkan kehilangan sumber air bersih pada bulan-bulan berikutnya. Sebab,warga setempat memprediksi apabila dua bulan kedepan kemarau terus berlangsung maka warga kelurahan kwitang akan benar-benar kehilangan mata air

Artikel ini ditulis oleh: