Jakarta, Aktual.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan bahwa seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), siap untuk menangani kasus cacar monyet (monkeypox) dan memberikan perawatan gratis.

“Semuanya sudah siap untuk menangani kasus cacar monyet dan gratis,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Ani mengungkapkan bahwa ada 31 RSUD yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta yang telah disiapkan untuk perawatan dan isolasi pasien cacar monyet.

Sementara itu, deteksi dini kasus cacar monyet akan dilakukan melalui puskesmas yang tersebar di seluruh Jakarta.

Orang yang diwajibkan menjalani isolasi mandiri adalah mereka yang merupakan orang suspek (terduga) kasus cacar monyet atau orang yang mengalami gejala.

Jika kondisi rumah seseorang tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, maka mereka akan diarahkan ke rumah sakit yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Isolasi pasien cacar monyet di rumah sakit akan terus berlangsung hingga ruam yang muncul di kulit orang tersebut sudah mengering dan dipastikan tidak muncul lagi, biasanya setelah menjalani isolasi selama tiga minggu.

Selain itu, Ani menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus melakukan penelusuran kontak untuk memutus rantai penularan kasus cacar monyet. Dinkes DKI juga terus mengawasi kelompok yang berisiko tertular.

Dalam proses penelusuran, Dinkes DKI mendalami kontak erat yang memiliki hubungan seksual dengan pasien cacar monyet untuk diperiksa di laboratorium. Jika hasilnya positif, maka mereka akan direkomendasikan untuk isolasi di rumah sakit.

Terkait vaksin cacar monyet, Dinkes DKI Jakarta masih menunggu kepastian mengenai penambahan vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Vaksin ini tidak diberikan kepada semua orang, tetapi hanya kepada kelompok yang rentan tertular cacar monyet.

Data terbaru mencatat sebanyak 28 kasus positif total cacar monyet (Mpox) di wilayah DKI Jakarta. Semua kasus tersebut melibatkan laki-laki dengan gejala ringan.

Ada juga delapan orang yang masih dalam status suspek atau terduga bergejala cacar monyet.

“Kasus positif aktif 27 orang, satu kasus sudah sembuh, tingkat positif PCR 29 persen,” kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama.

Ngabila juga mengungkapkan bahwa total penerima vaksin cacar monyet saat ini telah mencapai target dari 495 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah