Jakarta, Aktual.com – Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengonfirmasi adanya 38 kasus COVID-19 varian JN.1 di wilayah Jakarta selama tahun 2023.
“Varian JN.1 ada, kita sudah ada. Sudah ditemukan. JN.1 itu dari hasil genome sequencingnya (pengurutannya) di Jakarta sejak awal 2023 sudah ditemukan 38 pasien,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (21/12).
Ani menjelaskan bahwa COVID-19 varian JN.1 merupakan turunan atau sublineage dari subvarian Omicron BA.2.86. Gejala yang muncul pada varian ini sama seperti gejala COVID-19 lainnya.
“JN.1 ini sebenarnya sama saja. Subvariannya turunan Omicron, cuma ada ciri-ciri khasnya. Lidahnya menunjukkan warna lebih putih dari biasanya,” ujar Ani.
Meskipun merupakan subvarian dari Omicron, tingkat kematiannya tidak tinggi, dan gejala yang muncul tidak berat. Namun, penularannya diketahui sangat cepat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengintensifkan vaksinasi COVID-19 untuk warga berusia 18 tahun ke atas guna menekan penyebaran virus.
Sesuai Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, masyarakat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 hingga dosis keempat.
Kementerian Kesehatan mengonfirmasi penemuan kasus penularan virus penyebab COVID-19 varian JN.1 di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan bahwa satu kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian JN.1 ditemukan di Jakarta Selatan pada 11 November, Jakarta Timur pada 23 November, dan Batam pada 13 Desember 2023.
Virus corona varian JN.1 diketahui berhubungan dekat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan serta tingkat keparahan akibat COVID-19.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil