Selain itu, sampah tersebut sudah ditanganinya dan menghasilkan sampah yang dapat diangkut oleh sepuluh gerobak motor atau setara dengan 100 meter kubik.
“Ampas-ampasnya datang kan dikumpulin dulu di tempat pembuangan sementara (TPS), di bawa nanti ke darat. Tapi kalau ada yang bisa dipilah, seerti sampah kemasan misalnya, botol minuman itu masuk ke bank sampah,” jelasnya.
Sementara mengenai kabar matinya sejumlah penyu akibat pencemaran minyak dan sampah di Pulau Pari, Yusen mengaku tidak terlibat dalam penanganannya.
“Kalau itu kontak ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), bukan ranah saya,” ungkapnya.
“Artinya kami dari Sudin LH Kepulauan Seribu tidak berpangku tangan, siap tempur dengan alat dan tenaga untuk membersihkan pulau,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid