Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penerapan sistem pembayaran retribusi melalui autodebet terhadap seluruh pedagang kaki lima (PKL) di wilayah ibu kota itu pada 2015.

“Kalau tahun ini seluruh pedagang sudah terbiasa dengan retribusi autodebet, maka transaksi non tunai sudah bisa diterapkan pada 2016,” kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (30/1).

Terkait rencana tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun meminta agar Bank DKI mempercepat proses pendataan terhadap para pedagang untuk kemudian dibuatkan rekening.

“Apabila para pedagang sudah punya rekening bank, maka pembayaran retribusi secara autodebet pun bisa segera diterapkan, dan data-data pedagang juga sudah tersimpan dengan baik dalam sistem pendataan Bank DKI,” ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Joko Kundaryo menuturkan sampai dengan saat ini, baru sekitar 12.000 PKL yang didata oleh Bank DKI dari total keseluruhan sekitar 200.000 pedagang.

“Tentunya, kami akan berupaya mencapai target tersebut. Sekaligus hal itu juga bertujuan untuk mengembangkan penerapan transaksi non tunai antara pembeli dan pedagang,” tutur Joko.

Ke depan, dia mengungkapkan, sebelum berbelanja para pembeli akan diberikan voucher untuk berbelanja, sehingga tidak lagi menggunakan uang tunai.

“Jadi, sebelumnya pembeli harus menukarkan uang tunai dengan sebuah voucher belanja. Jadi, tidak ada lagi yang menggunakan transaksi uang tunai,” ungkap Joko.

Penerapan sistem pembayaran melalui autodebet telah lebih dulu diberlakukan di lokasi binaan PKL ikan hias di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta Pusat.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid