Ilustrasi Petani sedang memanen padi

Jakarta, Aktual.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengatakan, akan menggagas program Indeks Pertanaman (IP) padi 400. program ini merupakan sistem agar lebih mudahnya tanam padi dalam waktu satu tahun dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Menurut Joko, latar belakang adanya IP 400 adalah untuk peningkatan indeks pertanaman, yang biasanya tiga kali penanaman padi, harapannya nanti bisa empat kali dengan mengutamakan varietas Genjah.

“Perlu koordinasi menyeluruh untuk memastikan dijalankannya peran dari masing-masing pemangku kepentingan secara terintegrasi, sehingga program IP 400 ini dapat meningkatkan produksi beras dan pendapatan petani,” papar Joko, Selasa (4/1).

Kepala Bidang Tanaman Pangan, DPKP DIY, Andi Nawa menuturkan bahwa IP 400 adalah program nasional. Harapannya program tersebut bisa menjadi pionir pertanian di Bumi Projotamansari.

“Terkait program IP 400 ini bisa dikoordinasikan ulang sehingga nantinya Kabupaten Bantul dapat menjadi pioneer pertanian di Indonesia,” ucapnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menambahkan, menurut statistik ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) ada 5 atau 6 sektor di Kabupaten Bantul yang tumbuh secara positif, diantaranya adalah sektor pertanian. Jadi pelajaran yang bisa dipetik dari statistik ekonomi bahwa sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap guncangan.

“Tanpa ragu-ragu, saya memutuskan di dalam RPJMD, sektor pertanian adalah sektor yang saya prioritaskan disamping sektor pariwisata,” katanya.

Ada tiga faktor yang membuat pihaknya memutuskan untuk menjadikan pertanian jadi prioritas kedua setelah sektor pariwisata.

“Alasanya, pertama sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap resesi ekonomi. Kedua, sektor pertanian dihuni oleh sebagian besar penduduk di Kabupaten Bantul. Ketiga, sektor memiliki kontribusi terhadap PDRB dengan jumlah yang signifikan,” ujar Halim.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra