Yogyakarta, Aktual.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan bahwa potensi ekspor hasil tangkapan ikan di laut selatan provinsi ini cukup tinggi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian nelayan.
Kepala DKP DIY, Bayu Mukti Sasongka, di Yogyakarta pada hari Selasa, mengatakan sejumlah ikan hasil tangkapan nelayan DIY yang memiliki nilai ekspor meliputi cakalang, layur, tongkol, dan tuna dengan volume tangkapan mencapai 3.000 ton per tahun.
“Ikan-ikan ini memiliki potensi ekspor yang besar, namun saat ini ekspor langsung belum dapat dilakukan di DIY,” katanya.
Bayu menjelaskan bahwa ikan tuna, tongkol, dan cakalang selama ini banyak diekspor ke Malaysia, China, dan Jepang melalui Surabaya, Jawa Timur.
Khusus untuk hasil tangkapan ikan tuna, ia juga menyebut bahwa ikan tersebut pertama-tama ditampung oleh Asosiasi Tuna Indonesia yang berada di Surabaya.
“Adapun ikan layur diekspor melalui pengepul di Cilacap, Jawa Tengah,” tambahnya.
Untuk dapat melakukan ekspor langsung, Bayu menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah DIY sebelumnya telah merencanakan pembangunan unit pengolahan ikan berstandar ekspor setelah Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo selesai dibangun.
Namun, pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulon Progo yang telah dimulai sejak tahun 2004 hingga saat ini belum selesai.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP DIY, Catur Nur Amin, menyebutkan bahwa produksi perikanan tangkap oleh nelayan di DIY pada tahun 2023 ditargetkan mencapai 7.000 ton.
Untuk mencapai target ini, menurut Catur, DKP DIY akan meningkatkan kemampuan para nelayan melalui berbagai pelatihan dalam menangkap ikan, serta memberikan keterampilan terkait penanganan mesin kapal.
Target produksi ikan tangkap ini akan ditingkatkan lagi setelah Pelabuhan Perikanan di Gesing, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul selesai dibangun dan beroperasi pada akhir tahun 2023.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan