Surabaya, Aktual.com — Pameran tunggal pelukis Jansen Jasien bertema ‘Jelajah Jagad’ di Kampoeng Kidz, Transformer Centre, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (20/12), dibuka dengan doa anak yatim lintas agama.
Sebanyak lima siswa sekolah entrepreneur SMA Selamat Pagi Indonesia Batu membacakan doa lima agama pada acara pameran yang menyajikan ratusan karya lukisan terbaru Jansen Jasien tersebut.
Yatim piatu dan anak dari keluarga kurang mampu dari SMA Selamat Pagi Indonesia tersebut khusyuk dan sangat antusias menikmati pameran lukisan yang pertama kali digelar di lokasi mereka belajar.
Kelima siswa yang bergantian mendapatkan kesempatan doa itu adalah LipaReno Ramadan (Islam), Wayan Kartika (Buddha), Olfarida Padeu (Kristen), Fidelis Viona Ayu Dwi Rosita (Katolik), dan Ernawati (Hindu).
“Pameran ini memang kami dedikasikan untuk berkontribusi nyata pada pembinaan dan pendidikan anak yatim piatu lima agama di SMA Selamat Pagi Indonesia di Kampoeng Kidz, Transformer Centre ini,” tutur Jansen Jasien yang dikenal sebagai ‘JJ’ ini.
Dalam pameran tunggal ketujuh Jansen Jasien, latar belakang anak didik di sekolah entrepreneur yatim piatu dari lima agama tersebut menjadi poros utama yang dieksplorasi sang seniman.
Jansen Jasien yang juga Ketua Kelompo Pekerja Seni Pencinta Sejarah atau KPSPS ini membagi lukisannya dalam tiga subtema, yakni dunia bocah, budaya dan latar belakang religi.
“Khusus dunia bocah, ada satu judul, yaitu ‘Dolanan Bocah’ yang terdiri hingga 200 panel, menceritakan berbagai dolanan anak. Hal tersebut sebagian besar sudah tidak lagi ditemukan karena anak-anak sekarang makin asing dengan tradisi dolanan digantikan dengan berbagai fitur game ‘online’ dan lainnya,” ujarnya.
Lukisan-lukisan Jansen pada periode Jelajah Jagad, tetap mengusung ciri khasnya yang memiliki garis dan warna yang kuat. Dalam pameran 20 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016, relatif banyak menyajikan karya yang mengambil objek bekas Kadipaten Terung pada era Majapahit.
Jansen Jasien yang karyanya telah dikoleksi Museum di Belanda ini, bahkan tidak hanya merangkum dunia bocah di area Kadipaten Terung.
Penemu situs Terung ini memamerkan sejumlah artefak kuno berupa gerabah, keramik, dan lainnya yang ditemukan di Situs Terung yang terletak di Kabupaten Sidoarjo.
Totalitas Jansen Jasien dalam pameran tunggal kali ini, diakuinya, sangat dipengaruhi intuisinya yang tumbuh dalam kebersamaan dengan anak yatim piatu dari seluruh Indonesia di Kampoeng Kidz.
Bahkan, dari hasil penjualan karya dalam pameran tunggal terbesar JJ ini diharapkan bisa pula terkumpul donasi untuk pendidikan anak yatim piatu di Kampoeng Kidz.
Lukisan termahal dalam pameran ini adalah satu karya berjudul “Three Kingdom” yang merupakan “masterpiece” dalam pameran ditawarkan dengan nilai Rp5 miliar.
Lukisan tersebut adalah cat minyak di atas kanvas, terdiri atas tujuh panel berukuran 80 x 180 cm.
“Saya ingin berbagi melalui dunia seni lukis untuk membantu ‘anak-anak saya’ di Kampoeng Kidz,” papar ayah JJ, panggilan akrab Jansen Jasien yang tiga tahun belakangan telah ikut membina para siswa SMA Selamat Pagi Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh: