“Orang jarang meninggal karena gula. Kalau terlalu rendah harus dipantau. Kita lebih senang gula darah tinggi daripada rendah. Kalau gula darah tinggi masih bisa jalan-jalan, kalau rendah dia pasti langsung off. Makanya dokter lebih takut yang rendah daripada tinggi. Tapi tidak boleh juga turun-naik, turun-naik,” lanjutnya.

Sidartawan juga mengingatkan bahwa pengobatan gula darah atau diabetes harus terus dilakukan meski penderita merasa jika gula darahnya normal.

“Sekali gula tetap gula. Diabetes bukan kayak sakit kepala yang sekali minum obat langsung sembuh. Dia akan terus minun obat sampai akhir hayat. Penderita penyakit gula juga tidak bisa tuker-tukeran obat dengan pasein lain karena setiap orang berbeda dan target normalnya juga berbeda,” kata Sidartawan.

Artikel ini ditulis oleh: