Jakarta, Aktual.co — Penangan cedera pada atlet pelatnas Indonesia, masih dinilai minim. Sehingga, akan menimbulkan kerugian bagi Indonesia, karena sang atlet gagal mengikuti kejuaraan, baik nasional maupun internasional.

Oleh sebab itu, Dirut Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON), Basuki Supartono menghimbau, agar pelatih olahraga di Indonesia mampu menangani secara dini atlet yang mengalami cedera saat melakukan latihan.

“Melalui pemantauan di lapangan, 60 persen atlet yang mengalami cedera, ketika mereka melakukan latihan persiapan menuju event atau multi event nasional maupun internasional,” kata Basuki Supartono di Jakarta, ditulis Kamis (4/12).

Dikatakan Basuki Supartono, bila cedera atlet cukup parah, segeralah dibawah ke Rumah Sakit, bukan melalui pengobatan alternatif.

“Bila cedera yang dialami atlet mendapat pertolongan cepat, maka penyembuhannya tidak memakan waktu yang lama,” tambahnya.

Saat ini, teknologi yang dimiliki rumah sakit di Indonesia, untuk menangani cedera atlet bisa dikatakan kurang mumpuni. Sehingga, banyak pengurus cabang olahraga, membawa atletnya untuk menjalani pengobatan melalui penyembuhan alternatif.

Artikel ini ditulis oleh: